Integrasi Antar Moda Perlu Dikelola dengan Baik Agar Tingkatkan Penggunaan Angkutan Massal
By Abdi Satria
nusakini.com-Jakarta – Integrasi antar moda transportasi yang baik akan semakin memudahkan masyarakat dalam menggunakan angkutan umum, diharapkan jika dikelola dengan baik akan semakin meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.
Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menyaksikan penandatanganan ‘Perjanjian Pemegang Saham dan Perjanjian Penataan Stasiun Terintegrasi’ antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang dilaksanakan pagi ini di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (10/1).
Menhub mengatakan menyambut baik kerjasama yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, PT MRT dan PT KAI untuk melakukan integrasi antar moda, mengembangkan kawasan Transit Oriented Development (TOD) dan penataan simpul transportasi.
“Diharapkan ini bisa memudahkan masyarakat untuk menggunakan angkutan umum. Saat ini baru 25 persen masyarakat di Jakarta yang menggunakan transportasi umum. Kami ingin kedepannya 75 persen masyarakat menggunakan angkutan umum,” jelas Menhub.
Berdasarkan informasi dari Pemprov DKI Jakarta, fase awal dari kerjasama ini adalah untuk menata 4 (empat) stasiun, yaitu Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Senen, dan Stasiun Sudirman.
Menhub Budi menuturkan agar dalam penataan integrasi antar moda ini melibatkan seluruh moda transportasi yang ada termasuk ojek online. Menurutnya ojek online adalah suatu angkutan yang tidak dapat dikesampingkan apalagi di Jakarta, maka dari itu perlu diberikan tempat untuk naik dan turun penumpangnya agar tidak mengganggu lalu lintas disekitarnya.
“Integrasi antar moda itu menjadi keharusan. Selain KAI dan MRT juga ada Bus Rapid Transit, angkutan umum lainnya dan ojek online (ojol). Untuk itu, saya minta empat stasiun tersebut agar mengakomodasi untuk tempat untuk para pengemudi ojol,” tutur Menhub Budi.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan, kerjasama ini dilakukan untuk menindaklanjuti arahan Presiden untuk membentuk perusahaan yang melakukan pengelolaan Angkutan Massal yang terpadu dan terintegrasi.
Sementera itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pada Bulan Maret 2020 akan terwujud integrasi di empat stasiun tersebut dan akan segera menyusul dilakukan penataan serupa di 68 stasiun lainnya.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo, Direktur Utama PT MRT Jakarta Perseroda William P. Sabandar, dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Persero Edi Sukmoro dan disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, juga Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. (p/ab)